1. Mana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen ?
Semua pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen.
Tetapi apakah ada di antara mereka bisa memberikan bukti atau
menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab bahwa Yesus
beragama Kristen?
Jika Yesus ternyata bukan beragama Kristen, lalu apa nama agama Yesus
yang sebenarnya? Siapa saja yang bisa menunjukkan bukti atau
menunjukkan ayat-ayat yang benar-benar tertulis di dalam Alkitab
(Bible), pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen, Banyak umat
Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus bukan beragama
Kristen dan yang menamakan agama itu `Kristen’ bukan Yesus, tapi
Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia. Perhatikan ayat-ayat Alkitab
dibawah ini :
“Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.
“Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.
“Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kis 11:23-26)
Ayat diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu “Kristen’ bukan Yesus. tetapi Barnabas dan Paulus.
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya
dinamai Kristen, sebab nama “Kristen’ itu baru muncul jauh setelah Yesus
mati. Timbul pertanyaan; kalau begitu kapan Yesus mati dan kapan agama
yang dibawanva dinama Kristen? Menurut data yang kami baca dalam
beberapa buku yang ditulis oleh kalangan Kristen sendiri, diantara-nya
dalam buku “Religions on File” Yesus lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum
Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M (Masehi). Sementara Paulus dan
Barnabas memberi nama “Kristen” terhadap agama yang mereka bentuk, yaitu
sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar 13 tahun (42-29=13) setelah
Yesus mati, baru muncul agama Kristen bentukan Barnabas dan Paulus.
Didalam kitab suci agama Islam yaitu Al- Qur`an, tidak dijumpai satu pun
kata “Kristen”, yang ada kata “Nashara” karena Yesus berasal dari kota
Nazareth. Dan pengikut ajaran Yesus disebut “Nashrani bukan Kristen.
Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, kata “Kristen’ hanya disebutkan
paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1
Kor 9:5, 2 Kor 12:2 dan 1 Ptr 4:16)
2. Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun ?
Tidak semua umat Kristini mengetahui: bahwa cerita atau kisah tentang
diri Yesus di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang
itu, tidak tanggung-tanggung, yaitu lebih separuh dari umur Yesus
sendiri.
Hampir dapat dipastikan, sebagian besar umat Kristiani yakin dan
percaya bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33 tahun. Sementara didalam
Alkitat (Bible), yang tertulis hanya kisah Yesus sejak dia dilahirkan
sampai berumur 12 tahun, lalu menghilang ketika berumur 13 tahun sampai:
dengan 29 tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 tahun, dan mati pada
usia 33 tahun.
Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.
Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.
Jika Yesus mati pada usia 33 tahun, sementara kisahnya ada yang
hilang selama 17 tahun, berarti yang masuk kedalam Alkitab hanyalah
kisah Yesus selama 16 tahun saja. Yesus dipercayai oleh umat Kristiani
sebagai “Firman Yang Hidup”. Kalau begitu berarti ada sebagian besar
atau lebih separuh dari umurnya ada “Firman Yang Hilang”. Bayangkan
saja, 17 tahun adalah lebih separuh umurnya Yesus, hilang atau tidak
tercatat dalam kitab Injil. Padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan
usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu banyak
sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna dan lebih besar yang
mungkin saja beliau lakukan, tetapi tidak tercatat didalam Alkitab. Jadi
sangatlah beralasan sekali bahwa Injil itu dikatakan tidak komplit atau
sempurna, karena banyak bagian-bagian atau sisi-sisi lain yang pernah
Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak dicatat oleh para penulis
Injil, karena kehilangan jejak atau kisahnya benar-benar hilang.
Seandainya jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu selalu mengikuti
kemana saja Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau lakukan atau sabdakan
selama 17 tahun , mereka tulis dalam Injilnya bukan??
Timbul pertanyaan:
Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?
1. Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)
2. Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)
3. Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)
4. Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)
5. Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan kok nganggur, pasif?)
6. Menikah/berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)
7. Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
8. Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)
9. Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
10. Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ‘ buktinya?)
Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?
1. Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)
2. Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)
3. Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)
4. Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)
5. Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan kok nganggur, pasif?)
6. Menikah/berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)
7. Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
8. Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)
9. Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
10. Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ‘ buktinya?)
Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:
“Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” (Lukas 2:42)
“Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” (Lukas 2:42)
“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur’ kira-kira tiga puluh
tahun dan menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli….”
(Lukas 3:23)
Lukas 2:42 diatas itu menceritakan kisah Yesus ketika dia memulai
berdakwah dan mengikuti kajian yang disampaikan para alim ulama di dalam
Bait Allah (Luk 2:46-49). Kemudian kisah beliau hilang samasekali
ketika dia berumur 13 s/d 29 tahun, dan baru muncul kembali ketika
beliau berumur 30 tahun, seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 3:23
diatas tadi.
Lukas 3:23 memberikan bukti kemunculan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau wafat dalam usia sekitar 33 tahun.
Oleh sebab itu, seandainya ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa
memberikan bukti-bukti tertulis dalam Alkitab (Bible) tentang kisah
Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d 29 tahun, yaitu ketika beliau
memasuki usia remaja sampai dewasa. beragama Nashrani tidak menyangka
dengan pertanyaan yang kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya sangat
berarti bagi keimanan dan kehidupan beragama, karena hal tersebut
menyangkut keselamatan di dunia dan akhirat.
Jika kami sebagai umat beragama Islam sangat mengkritisi kandungan
Alkitab (Bible), hal itu wajar-wajar saja, sebab Al Qur`an banyak
memberikan informasi tentang keberadaan Yesus (nabi Isa), Taurat, Zabur
dan Injil, yang semua itu merupakan bagian dari keimanan kami, bahkan
termasuk salah satu rukun iman bagi setiap muslim di seluruh dunia ini.
Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan??
Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan??
3. Pernahkah Yesus Mengatakan:
“Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja”???
Pertanyaan yang ketiga ini sangat menantang bagi semua pihak,
terutama: bagi umat Kristiani karena hampir semua umat Kristiani,
rasanya tidak ada yang tidak menyembah kepada Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamat mereka. Mulai dari anak kecil, dewasa dan orang tua, mereka
semua diajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan atas Allah itu sendiri yang
harus disembah Padahal setelah kami pelajari, kaji dan dalami, ternyata
tidak ada satu dalilpun di dalam Alkitab (Bible) itu sendiri diman Yesus
pernah bersabda bahwa “Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah aku saja.”
Tidak ada!! Yang ada justru Yesus bersabda, “Sembahlah Allah Tuhanmu dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.
Ucapan atau sabda Yesus tersebut menberikan suatu pengertian kepada kita
bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah, karena dia
hanyalah seorang Nabi atau Rasul.
Untuk lebih jelasnya marilah kita simak kisah didalam Alkitab yaitu pada
Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai
berikut :
“Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. ” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:8-10)
“Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. ” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:8-10)
Ayat-ayat tersebut adalah seputar kisah tentang percobaan di padang
gurun ketika Yesus akan dicobai Iblis. Sebelumnya Iblis mencoba Yesus
dengan menyuruh membuat batu-batu jadi roti, namun tidak berhasil,
kemudian percobaan kedua Iblis menyuruh Yesus jatuhkan dirinya dari atas
bubungan Bait Allah, namun tidak berhasil. Terakhir Iblis membawa Yesus
kepuncak gunung yang tinggi dan menawarkan untuk diberikan kepada Yesus
semua kerajaan dunia ini dan kemegahannya, asalkan Yesus mau sujud
menyembah kepadanya.
Pada percobaan yang ketiga inilah Yesus menghardik Iblis tersebut seraya
berkata, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:
1. Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).
2. Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.
3. Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!”
1. Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).
2. Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.
3. Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!”
Yesus sendiri yang memberikan kesaksian bahwa menyembah dan berbakti
itu, hanyalah kepada Allah, bukan kepada dirinya, mengapa justru Yesus
itu yang dijadikan sesembahan oleh saudara-saudara kita umat Kristiani?
Dalam kitab suci Al Qur`an Nabi Isa as (Yesus) juga mengajarkan Tauhid,
yaitu menyembah itu hanya kepada Allah saja, bukan kepada yang lainnya,
bukan juga kepada dirinya. Perhatikan ucapan Nabi Isa as (Yesus) dalam
Al Qur`an:
“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus. “(QS. Ali Imaran 3 : 51)
Bahkan dalam kitab Taurat Musa Ulangan 6:4, dikatakan bahwa Tuhan itu Esa:
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!”
Berdasarkan Taurat, Injil dan Al Qur`an, Tuhan yang disembah itu
adalah Tuhan yang Esa, bukan Yesus yang disembah. Bahkan Yesus sendiri
menyuruh menyembah hanya kepada Allah yang dia sembah.
Bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, “Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja”.
Yesus tidak pernah mengajarkan kepada umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus disembah.
Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
Bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, “Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja”.
Yesus tidak pernah mengajarkan kepada umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus disembah.
Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? (Yesaya 46: 5)
4. Pernahkah Yesus Mengatakan:
“Akulah yang mewahyukan Alkitab, Aku pula yang menjaganya”
Semua umat Kristiani meyakini bahwa Alkitab itu 100% firman Allah.
Menurut mereka, para penulis Alkitab itu semuanya di. ilhami oleh Roh
Kudus ketika mereka menulis kitab tersebut. Kalau memang Alkitab itu
benar-benar 100% firman Allah. tentu didalam Alkitab itu ada pernyataan
dari Allah bahwa Dia-lah yang mewahyukan Alkitab itu, dan Dia pula yang
menjaganya. Oleh sebab itu sangatlah wajar jika ada yang mempertanyakan
mana dalilnya firman Allah didalam Alkitab yang mengatakan “Akulah yang
mewahyukan Alkitab, dan Aku pula yang menjaganya. “
Jika pertanyaan seperti itu diajukan kepada Al Qur`an, maka Al Quran
bisa memberikan kesaksian dan bisa berbicara bahwa dia benar-benar dari
Allah.
Alkitab yang diantaranya terdiri dari Taurat, Zabur dan Injil, adalah
nama-nama kitab suci yang banyak disebutkan oleh Al Qur`an. Bahkan ummat
Islam wajib mengimaninya karena kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab
yang pernah Allah turunkan kedunia ini. Taurat kepada Nabi Musa, Zabur
kepada Nabi Daud, dan Injil kepada Nabi Isa. Karena Al Qur`an banyak
menyebut-nyebut kitab-kitab tersebut, maka kami umat Islam juga
mempelajari, apakah kitab-kitab yang dimaksud Al- Qur`an itu ialah
seperti yang ada sekarang ini di tangan umat Kristiani. Dalam
mempelajarinya, kami justru menemukan begitu banyaknya ayat-ayat yang
jelas-jelas berasal dari penulis kitab itu sendiri maupun orang lain,
seperti contoh dibawah ini:
“Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah.” (Roma 1:1)
Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh
seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan AIIah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,…. (Galatia 1:1)
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa peristiwa yang telah ……. (Lukas 1:1)
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa peristiwa yang telah ……. (Lukas 1:1)
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis rentang segala
sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,…. (Kisah Rasul 1:1 )
“Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. “(Yakobus 1:1)
“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil……. ” (1 Petrus 1: 1)
“Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran….. ” (2 Yohanes 1:1)
“Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa,….. (Yudas 1:1)
“Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. “(Yakobus 1:1)
“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil……. ” (1 Petrus 1: 1)
“Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran….. ” (2 Yohanes 1:1)
“Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa,….. (Yudas 1:1)
Contoh dari semua ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali itu berasal
dari si penulis kitab itu sendiri. Siapa pun yang membacanya, akan
mengatakan bahwa itu tulisan si penulisnya. Makanya tidaklah keliru jika
dikatakan bahwa Alkitab itu adalah 100% kitab Ilahi, dan 100% kitab
Insani karena didalamnya bercampur antara firman Allah dan tulisan
manusia dlsb. Dan hal itu merupakan suatu bukti yang tidak mungkin
terbantahkan. Dalam meneliti, mempelajari dan mendalami kandungan
Alkitab, kami tidak menemukan adanya ayat yang menjamin bahwa Alkitab
itu benar-benar diturunkan oleh Allah dan Dia yang menjaganya. bagi
siapa pun yang bisa memberikan bukti tertulis didalam Alkitab apabila
ada ayat yang berbunyi: “Akulah yang mewahyukan Alkitab, dan Aku pula
yang menjaganya.”
Berbeda dengan Al Qur`an, yang bisa bersaksi dan berbicara dari
dirinya sendiri bahwa dia benar-benar berasal dari Allah. Bukan hanya
satu ayat, tetapi ada sekian banyak ayat Al Qur`an yang memberikan
kesaksian bahwa dia berasal dari Allah. Perhatikan ayat-ayat sebagai
berikut:
“Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan yang
diturunkan kepada engkau dari Tuhanmu adalah benar, tetapi kebanyakan
manusia tidak beriman.”(Qs 13 Ar Radu 1)
” Alif laam raa, (inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya engkau mengeluarkan manusia dari gelap kepada terang dengan izin Tuhan mereka ke jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Qs 14 Ibraahim 1 )
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur`an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya. ” (Qs 15 Al Hijr 9)
” Alif laam raa, (inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya engkau mengeluarkan manusia dari gelap kepada terang dengan izin Tuhan mereka ke jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Qs 14 Ibraahim 1 )
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur`an dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya. ” (Qs 15 Al Hijr 9)
5. Mana perintah Yesus atau Tuhan untuk beribadah pada hari Minggu ?
Pertanyaan ini mungkin agak aneh dan bahkan dianggap sepele atau
main-main saja. Padahal ini merupakan salah satu pertanyaan serius yang
perlu dipikirkan, perlu diperhatikan, dan perlu dipertanyakan, karena
menyangkut ritual yang secara terus menerus atau continue dilakukan dan
diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani di dunia.
Melakukan ritual ibadah wajib secara terus menerus tanpa dalil atau
perintah dari Allah, merupakan ibadah yang sia-sia. Padahal apa yang
dilakukan itu akan diminta pertanggung jawaban dihadap Allah. Oleh sebab
itu wajarlah jika kita tinjau kembali, apakah yang kita lakukan selama
ini benar-benar punya dalil atau dasar yang kuat dari kitab suci kita,
ataukah itu hanya berasal dari perintah Manusia biasa atau pendapat para
pemimpin agamanya, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk
melakukannya.
Kalau hal seperti itu yang terjadi, kemudian di ikuti oleh para
pengikutnya, maka itu berarti yang kita ikuti adalah ajaran manusia,
bukan ajaran Allah. Contohnya, beribadah atau masuk gereja pada hari
Minggu, ternyata tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab yang menyuruh
beribadah atau menjadikan hari Minggu sebagai hari yang harus
dipelihara, disucikan atau dikuduskan. Oleh sebab itu bagi siapa saja
yang bisa memberikan dalil yang tertulis dalam Alkitab bahwa adakah
perintah dari Allah untuk mengkuduskan, mensucikan atau menjadikan
sebagai hari peristirahatan, jika ada dalil di dalam Alkitab?.
Sebenarnya jika benar-benar mengikuti firman Allah dalam Alkitab,
maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu! Hari
inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam Alkitab, bahkan perintah untuk
memelihara, menjaga dan mengkuduskannya, jelas sekali ada tertulis
didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang menulis perintah untuk
mengkuduskan hari Sabat adalah Allah itu sendiri, yang telah menoreh
diatas kedua loh batu.
Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:
Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:
Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh
hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya;
bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan
tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu. ”
(Ke132:15-16)
Sungguh ironis sekali, ternyata perintah Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilanggar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.
Sungguh ironis sekali, ternyata perintah Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilanggar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.
Padahal kalau kita baca dalam Alkitab, ternyata ada ancaman yang
sungguh mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati bagi mereka yang tidak
memelihara dan yang melanggar kekudusan hari Sabat. Coba kita simak
ancaman Allah bagi yang tidak memelihara dan mengkususkan hari Sabat.
“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.” (Ke131:12-14)
“Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.” (Ke131:12-14)
Yang lebih menarik lagi yaitu, ternyata Yesus seumur hidupnya tidak
pernah mengkuduskan hari Minggu. Seumur hidupnya Yesus selalu
mengkuduskan hari Sabat dan setiap mengajar selalu pada hari Sabat.
Yesus tidak pernah satu kalipun menganjurkan untuk beribadah atau
mengkuduskan hari Minggu. bagi siapa saja yang bisa memberikan dalilnya.
Perhatikan hari apa yang Yesus kuduskan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?
Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaan-Nya pada hari Sabat (Sabtu) la masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Markus 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ‘ besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Lukas 4:16 Ia (Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.
Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
Markus 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ‘ besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Lukas 4:16 Ia (Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaanNya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.
Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Masih banyak ayat-ayat lainn-ya dimana Yesus memelihara dan
mengkuduskan hari Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat tadi saja, sudah lebih
dari cukup memberikan bukti-bukti kepada kita bahwa sesungguhnya
menurut Alkitab, hari yang diperintahkan untuk di ibadati, dipelihara,
dan dikuduskan adalah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu !!
Yesus tetap memelihara dan mengkuduskan Sabat, sebab dia yakin bahwa apa
yang Allah tetapkan untuk berlaku kekal, tidak mungkin dibatalkan
olehnya. Yesus sangat yakin dengan janji Allah bagi yang memelihara hari
Sabat.
Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.
Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.
“Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan
urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat
“hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia; apabila engkau
menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan
bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi
puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi
makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut
Tuhan-lah yang mengatakannya. ” (Yesaya 58:13-14)
Bukankah ayat-ayat tersebut memberikan bukti bahwa sesungguhnya tidak
ada satu perintah di dalam Alkitab masuk gereja hari Minggu atau
mengkuduskan hari Minggu. Bahkan seumur hidup Yesus hanya beribadah pada
hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu. Ternyata hari Minggu dikuduskan karena
menurut pendapat pemuka agamanya hari itu Yesus bangkit dari kuburnya.
Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?
1.Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.
2.Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
3.Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.
4.Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
5.Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.
6.Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.
7.Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.
8.Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.
9.Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.
10.Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.
11.Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.
12.Kata “Hari Minggu” bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut “pekan pertama minggu itu”, tapi bukan “Hari Minggu” dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu Sabtu malam.
13.Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.
14.Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.
15.Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
16.Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan “hari kebangkitan” Yesus sebagai pengganti hari Sabat.
17.Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa “hari kebangkitan” Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.
18.Seumur hidupnya, Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
19.Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.
20.Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.
2.Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
3.Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.
4.Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
5.Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.
6.Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.
7.Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.
8.Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.
9.Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.
10.Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.
11.Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.
12.Kata “Hari Minggu” bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut “pekan pertama minggu itu”, tapi bukan “Hari Minggu” dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu Sabtu malam.
13.Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.
14.Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.
15.Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
16.Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan “hari kebangkitan” Yesus sebagai pengganti hari Sabat.
17.Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa “hari kebangkitan” Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.
18.Seumur hidupnya, Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
19.Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.
20.Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.
Berdasarkan 20 alasan tersebut, maka dapatlah dipastikan bahwa
sesungguhnya tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab untuk mengkuduskan
hari Minggu! Ternyata hari Minggu hanyalah hari yang diperintahkan oleh
pengemuka agama Kristen hanya karena dianggap penting karena Yesus
bangkit pada hari Minggu. Padahal tidak ada satu dalilpun didalam
Alkitab itu yang menyuruh mengkuduskan hari Minggu dan tidak ada janji
Allah atau berkat yang Allah janjikan bagi mereka yang memelihara dan
yang mengkuduskan hari Minggu, tidak ada!! Justru yang ada ialah ancaman
Allah bagi mereka yang tidak memelihara dan yang tidak mengkuduskan
hari Sabat (Sabtu).
Terkadang ada sebagian umat Kristiani yang mengatakan, jika Sabat harus
dikuduskan, kenapa umat Islam tidak turut mengkuduskan hari Sabat?
Jawabannya tentu karena kami umat Islam punya hari tersendiri sebagai
hari yang diperintahkan untuk beribadah pada hari tersebut. Dan hal itu
ada dalilnya dalam Al Qur’an, yaitu pada Qs 62 Al Jumu`ah ayat 9 :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari
Jumat, maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahui.”
Hari Sabtu atau Sabat ada dalil di Alkitab. Hari Jum’at ada dalil dalam Al Qur`an. Hari Minggu, mana dalilnya ?
6. Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat perlu kita
pertanyakan kepada umat Kristiani, sebab hampir dalam setiap acara
diskusi atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai oleh mereka
adalah bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100%
Tuhan dan 100% manusia.
Alasan-alasan seperti itu sudah ketinggalan, karena bila alasan seperti
itu masih terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan
menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu
dipakai sebenarnya hanya untuk menutup-nutupi kelemahan Alkitab itu
sendiri. Padahal alasan seperti itu samasekali tidak punya dalil dalam
Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab
bahwa “Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia”.
Umumnya para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya
sering menjawab dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)
“Berfirmanlah Allah “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)
“Berfirmanlah Allah “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata “Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut rupa dan gambar Kita…..’ Yang dimaksud dengan kata
“Kita,” menurut penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata
Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab
Perjanjian Baru. Jadi kata “Kita” itu mengandung makna : Tuhan Bapa,
Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa,
Firman dan Roh Kudus.
BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak
Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya Allah..:.’ Awal
Yohanes pasal 1:1 berbunyi “Pada mulanya adalah Firman” dan pada awal
kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut rupa dan gambar Kita…..”
Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para
misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya adalah
Firman…” selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi “Pada mulanya Allah… ”
Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud
dengan kata “Firman” adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu
adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14
dikatakan bahwa “Firman itu telah menjadi manusia” Sedangkan manusia
itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah
Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut Yesus. Oleh
sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: “Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…’
yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu
sendiri yang telah menjadi manusia.
Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab
sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.
Menurut penafsiran kaum muslimin, kata “firman’ berarti “perkataan”
atau “kalam” (kalamullah) yang bermakna “perkataan Allah.” Misalnya jika
Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) “KUN”
(jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus)
dan Nabi Adam as di dalam Al Qur’an.
Allah jelaskan sebagai berikut :
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah dia. ” (Qs 3 Ali `Imraan 59).
Allah jelaskan sebagai berikut :
“Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” maka jadilah dia. ” (Qs 3 Ali `Imraan 59).
Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five
Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari
oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak
masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.
Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma
CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan
oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar
dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari
Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang
semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu
Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang
bernama “The Five Gospels” diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan
sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis
What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus.
(Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).
Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus,
dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED),
merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).
Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :
Option 1
>>Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
>>Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
>>Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.
>>Black : I would not include this item in the primary database.
>>Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.
>>Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.
>>Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.
>>Black : I would not include this item in the primary database.
Option 2
>>Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
>>Pink : Jesus probably said something like this.
>>Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.
>>Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.
>>Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.
>>Pink : Jesus probably said something like this.
>>Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.
>>Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.
Option 3
>>Red : That`s Jesus !
>>Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
>>Black : There`s been some mistake.
>>Red : That`s Jesus !
>>Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.
>>Black : There`s been some mistake.
Dari hasil seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14
tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab
ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu
hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam
kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.
Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar.”
“Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar.”
“Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus.”
Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari
seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia,
khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua
persen) isi Injil bukan benar-benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18%
(delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus.
Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan
100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya
pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta
Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun
berasal dari lndonesia.
Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut,
Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.
Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.
Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:
RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah,
berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.
PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There’s been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!
PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.
GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.
BLACK : (Jesus did not say this There’s been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!
Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan
19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti
sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.
7. Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dijamin “pasti masuk surga??
Umat Kristiani umumnya berani memastikan sesuatu yang belum tentu
atau belum pasti terjadi. Mereka beranggapan asal percaya kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin “pasti masuk surga”. Padahal
memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita
manusia, itu hanyalah hak Allah Swt. saja. Jika ada umat Islam
mengatakan kepada mereka kata “Insya Allah”, sering diprotes, katanya
“jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!” Mereka
tidak memahami bahwa mengucapkan Insya Allah adalah sesuatu yang
dianjurkan dalam kitab suci Al Qur’an dan juga Alkitab. Tetapi sebagian
besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya
dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum
tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah
sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan
berdosa.
Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yak 4:13-17)
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yak 4:13-17)
“Ia minta diri dan berkata: “Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah
menghendakinya.” Lalu bertolaklah ia dari Efesus.” (Kis 18:21)
“Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya.
Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong
itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).
Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut yaitu “Jika Tuhan
menghendakinya” dan “Jika Allah menghendakinya” serta “Kalau Tuhan
menghendakinya”, semua itu maknanya sama yang dalam Al Qur’an disebut
“insya Allah”.
Didalam Alkitab cetakan lama, kata-kata “Jika Tuhan Menghendakinya” semuanya tertulis jelas dengan kata “insya Allah
Didalam Alkitab cetakan lama, kata-kata “Jika Tuhan Menghendakinya” semuanya tertulis jelas dengan kata “insya Allah
Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:
“Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mencari laba”; pada halnya kamu tiada mengetahui apa yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya.
“Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kisah Para Rasul 18:21)
“Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang……dst. (1 Kor4:19).
“Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mencari laba”; pada halnya kamu tiada mengetahui apa yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya.
“Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.” (Kisah Para Rasul 18:21)
“Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang……dst. (1 Kor4:19).
Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allah merupakan suatu kewajiban
bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan
ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:
“Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. ” (Qs 12 Yusuf 99)
“Musa berkata, “Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. ” (Qs 18 Al Kahfi 69)
“Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia berkata, “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs 37Ash Shaaffaat 102)
“Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. ” (Qs 12 Yusuf 99)
“Musa berkata, “Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. ” (Qs 18 Al Kahfi 69)
“Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia berkata, “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs 37Ash Shaaffaat 102)
Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh mengatakan “PASTI” untuk
sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin “Pasti masuk surga”
bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah
perbuatan sombong dan dosa. Jika hanya asal percaya kepada Yesus, semua
ummat Islam percaya kepada Yasus yang disebut Nabi Isa as. Tidak
sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk
Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus),
merupakan salah satu Rukun Iman yang harus di imani oleh setiap muslim
dimanapun mereka berada. Hanya saja umat Islam mengimani beliau hanya
sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!!
Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut
pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin
diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan
itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh
Allah.
Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung
bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus
sebagai berikut:
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga. ” (Mat 7:21)
Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan
setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga,
tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah
Allah. Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat Kristiani sudah melakukan
sesuai perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa
contoh sebagai bukti:
1. Allah Mengharamkan Babi
“Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)
Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?
“Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)
Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?
2.Yesus sunat
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Luk 2:21 )
Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!!
“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Luk 2:21 )
Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!!
3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
“Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.” (Mar 15:46)
“Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.” (Mar 15:46)
Yesus mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat Kristiani yang
mengaku pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan
dikubur tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu,
dasi. pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu
dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain
putih dan tidak pakai peti. Ini berarti mereka tidak mengikuti contoh
bagaimana matinya Yesus. Justru yang mengikuti matinya Yesus, adalah
umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan tidak perlu dibeton seperti
bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas kubur sebagai tanda. Diatas
kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu, sebagai tanda, dan dalam Islam
disunahkan menaruh batu diatas kuburan.
Sebenarnya masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini
tidak mengikuti perintah Yesus dan Allah. Dari beberapa ayat yang kami
paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan
keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti
masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan
Tuhannya Yesus yaitu Allah Swt.
Setelah dicek diseluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun
yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
“dijamin pasti masuk surga.” Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani yang
bisa menunjukkan ayatnya yang mengatakan bahwa asal percaya kepada
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga, kami
sediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta
rupiah) untuk satu pertanyaan ini saja.
Allah menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman
dan bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya.
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar.” (Qs 4 An Nisaa ` 13)
“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar.” (Qs 4 An Nisaa ` 13)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah,
yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Bagaimana bisa
dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan
serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak
ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh
umat Kristiani. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu bagaimana kita taat
kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang diperintakan-Nya.
Bagaimana yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar
hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga??.
Perhatikan ayat selanjutnya :
“Dan barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. ” (Qs 4 An
Nisaa` 14)
8. Mana foto asli wajah Yesus dan siapa pemotretnya ?
Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka yang mengatakan asal percaya
kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin pasti masuk surga,
padahal tidak melakukan perintah Allah dan Yesus, maka bukan jaminan
surga yang didapat, tapi neraka.
Sebagian besar rumah umat Kristiani hampir dapat dipastikan terpampang
gambar atau lukisan Yesus dan ibunya Maria dengan wajah yang ganteng dan
cantik rupawan dengan pakaian yang berwarna warni. Tentu menjadi
pertanyaan:
Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja ?
Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya ?
Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
Apakah 2000-an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna ?
Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja ?
Jika wajah mereka itu asli, siapa yang memotretnya ?
Tustel atau camera merek apa yang dipakai saat itu?
Apakah 2000-an tahun yang lalu sudah ada camera atau tustel berwarna ?
Jawabannya pasti semuanya mustahil Tetapi banyak umat Kristiani terlihat
begitu khusu’ bila sembahyang atau meminta pertolongan dihadapan gambar
atau lukisan Yesus dan Maria.
Ada sebagian umat Kristiani yang dulunya ngaku mantan Islam, kemudian
masuk Kristen dengan alasan dia dijamah oleh Yesus. Ada juga yang
katakan dia melihat wajah Yesus. Padahal semua kesaksian seperti itu
jelas bohong. Kenapa? Sebab darimana dia tahu bahwa itu benar-benar
wajah Yesus?? Wajah bapak kakeknya saja hampir tidak ada orang yang
pernah tahu, apalah wajah orang yang telah mati lebih 2000 tahun yang
lalu. kalau ada orang bisa memperlihatkan wajah Yesus yang sesungguhnya.
Wajah-wajah Yesus dalam semua gambar tersebut, pasti hanya hasil
rekayasa atau hasil imaginasi seseorang. Jika disuruh orang suku Asmad
di Irian melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka, mungkin saja
wajah Yesus dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan pakai koteka.
Jika ada yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus, lihatkan
gambar-gambar tadi, tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah yang
mana yang dilihatnya? Sungguh satu Kebohongan besar jika wajah Yesus
adalah salah satu dari wajah-wajah tersebut.
9. Mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya
SEJARAH NATAL
Chritmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh
hampir semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik
Roma. Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun
tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk
menyelenggarakannya.
Perayaan yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke
empat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Perayaan Natal yang diselenggarakan diseluruh dunia ini samasekali tidak
mempunyai dasar dari Alkitab.
Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang
berjudul “Christmas”, ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of church, the first
evidence of the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the
January calends gravitated to christmas. “
“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul “Natal Day” bapak Katolik pertama mengakui bahwa :
“In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. “
“In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. “
“Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau
menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya
orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora
merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944
“Christmas…it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth… ” (The “Communion”, which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) “A feast was established in memory of this even (Christ’s birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Christmas…it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth… ” (The “Communion”, which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) “A feast was established in memory of this even (Christ’s birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah
dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan
hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan
hari kelahiran orang tersebut.” (“Perjamuan ci” yang termaktub dalam
Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.)
“Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai
diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat
memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus,
yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran
Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran
Yesus.”
ASAL USUL NATAL
Natal berasal dari kepercayaan pen-yembah berhala yang dianut oleh
masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi
Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel,
membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan
sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini
adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak,
diantaranya dia mengawini ibu kandungnya sendiri Semiramis.
Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan
ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya
telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon
kavu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan
baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal
25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting
pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul
Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap
sebagai “Anak Suci dari Surga’. Dari perjalanan sejarah dan pergantian
generasi ke generasi dari masa-kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa
lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah
menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.
Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada “Ibu dan
anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari
Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk
berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir
dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan
Deoius.
Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain
seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap
dewi Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.
Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen”, mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.
Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen”, mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.
Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat
itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan
akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebelum Yesus
dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi
langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.
Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad
pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari
kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam Alkitab/Bible, tidak
ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun Yesus yang
memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap tanggal 25
Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala) yang
dilestarikan oleh umat Kristiani.
Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang
kemudian di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun
hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.
SINTERKLAS
Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari
penganut paganisme (penyembah berhala) maupun Alkitab. Sinterklas
adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama “Santo Nicolas” yang hidup
pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman
648-649 edisi kesebelas, disebutkan :
“St Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins
on the 6th of December…a Legend of his surreptitious bestowal bf
dowries on the three daughters of an impoverished citizen…is said to
have originated the old custom of giving present in secret on the Eve of
St. Nicholas (Dec 6), subsequently transferred to Christmas day. Hence
the association of Christmas with Santa Claus.”
“St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus..”
“St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus..”
Sinterklas Mengajarkan Kebohongan
Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya
berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi
anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal
ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu
atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah
berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas
merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai
manusia.
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai
malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika
pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan
mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”(2 Kor 11:14-15)
POHON TERANG
Pohon Terang atau Pohon Natal, samasekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah “Mistleto” yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.
Pohon Terang atau Pohon Natal, samasekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah “Mistleto” yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.
Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:
“The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era.”
“The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era.”
“Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat
agama penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat
peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang.
Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya
lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.”
Sungguh mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata
sebagian besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang
sejarah perayaan Natal dan Pohon Terang.
Mereka begitu antusias menambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh
hari sebelumnya mereka sudah mempersiapkan dengan biaya yang begitu
besar dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan
Natal dengan Pohon Terang samasekali tidak punya dasar atau dalil
didalam kitab suci mereka sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh
dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya tentang Natal dan Pohon
Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak ada dalil dan ajaran
dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan tidak ada
satu ayatpun tertulis didalam Alkitab (Bible) yang memerintahkan untuk
merayakannya.
Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal
“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah
langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit,
sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani
bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang
ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan
tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang
memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu
sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara;
orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut
kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik
pun tidak dapat. ” Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau
besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. ” (Yeremia 10:2-6)
Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang
adalah upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak
bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih
saja disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena
mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa
kata pemimpin agama mereka. Tidak mereka sadari bahwa justru mereka
bukan pengikut Yesus yang setia. Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya
adalah ummat Islam!
Apakah Natal Memuliakan Yesus?
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. ” (Ulangan 12:30-32)
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. ” (Ulangan 12:30-32)
“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah perintah manusia.”(Matius 19:8-9)
“Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perin!ah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk
berpegang pada adat istiadat manusia. ” (Markus 7: 7-8)
Merayakan Natal = Melestarikan Kebohongan dan Pemborosan
Menjelang Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran,
majalah dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi
berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan. Semuanya dikemas
sedemikian rupa sehingga tampak seperti “Malaikat Pembawa Terang”,
padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan, karena yang
mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan perintah
Tuhan ataupun Yesus
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku
yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!” (Matius 7:21-23)
“Percuma mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk
berpegang pada adat istiadat manusia. (Markus 7: 7-8)
“Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” (Matius 26:8-9)
“Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” (Matius 26:8-9)
Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelaslah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.
Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal
bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja
beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya
sebagai Tuhan!! Tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus
lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun
mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja. Oleh sebab itu jika ada umat
Kristiani atau siapapun yang bisa menunjukkan dalilnya dalam Alkitab
Yesus lahir pada tanggal 25 Desember.
Dalam pandangan Islam, haram hukumnya bila ikut-ikutan merayakan
Natal. Jangankan umat Islam, bagi umat Kristiani pada dasarnya sama
sekali tidak punya satu dalilpun merayakan Natal. Umat Islam yang
merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. itupun tidak ada Quran dan
Sunnahnya, apalagi merayakan Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan
“kelahiran Tuhan,” padahal dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan
tidak pula dilahirkan.
Jika Umat Kristiani merayakan Natal hanya sebatas Yesus sebagai
seorang Nabi atau Rasul atau seorang Utusan Tuhan, itu masih bisa
dipahami. Tetapi umat Kristiani merayakan hari Natal, bukan sebagai hari
kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi, Rasul atau Utusan Tuhan, tetapi
sebagai hari kelahiran Yesus sebagai “Anak Tuhan” atau “Anak Allah”.
Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur`an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.
“(Dia) pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal
Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia
mengetahui seala sesuatu. ” (Qs 6 Al Maa-idah 101 )
Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan kepada Rasul-Nya Muhammad saw,
bahwa jika Dia mempunyai anak benaran, maka orang yang mula-mula akan
menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu Muhammad saw.
“Katakanlah, “Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya,” (Qs 43 Az Zuhkruf 89).
Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!
“Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha
Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan
Allah; semua tunduk kepada-Nya”(QS. Albaqarah 2 : 116)
“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang maha Esa. Allah
tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula.) diperanakkan, dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya”. (Qs 112 Al lkhlash 1-4)
No comments:
Post a Comment