twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail Website counter

Pages

Sunday, December 22, 2013

Rukun Iman dan Rukun Islam


Rukun Iman

Dalam agama islam dikenal dua pilar penting yang menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Iman, menurut bahasa, artinya membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.

Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:

1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada

para malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada had akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qodar Allah yang baik atau yang buruk.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 177, yang artinya:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur & barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, & nabi-nabi.”

Untuk memudahkan memahami makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu: Mengakuinya dengan lisan, Membenarkannya dengan hati dan kemudian Mengamalkannya dengan anggota tubuh.

1. Makna iman kepada Allah


Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin:
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah SWT.
Kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya.
Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allah-lah yang patut disembah dan hanya kepada-Nya lah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata.
Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allah-lah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt. Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin:
Pertama, mengimani wujud mereka.
Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).
Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).
 Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah

Pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.
Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).
Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari  barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.

Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.

Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.

Rukun Islam

Sejatinya manusia dilahirkan sebagai seorang muslim di dunia ini. Dalam ajaran islam, bayi yang baru lahir telah di islamkan oleh Allah semenjak ia akan dilahirkan di Dunia. Walaupun demikian, banyak agama yang punya ajaran tersendiri, begitu juga dengan Islam.

Dalam agama Islam, terdapat lima pilar yang menciri khaskan seorang muslim. Pilar ini disebut sebagai Rukun Islam. Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seroang muslim dalam beribadah kepada Allah.

Adapun Rukun Islam itu sendri, antara lain:

1.Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt)
2.Mendirikan shalat.
3.Membayar zakat.
4.Puasa pada bulan Ramadhan dan
5.
Ibadah Haji bagi Yang Mampu.

Berikut penjelasan dari masing-masing Rukun Islam yang 5:

1. Syahadat.
Apa itu Syahadat ? Syahadat yaitu meyakinkan tidak ada tuhan yang haq di sembah dengan bukti yang nyata kecuali ALLAH.S.W.T. dan sesungguhnya nabi Muhammad.S.A.W adalah utusan ALLAH.S.W.T.
Pengertian :
Pengertian dari syahadat itu adalah meyakinkan hati kita , bahwa hanya ALLAH.S.W.T , semata hanya tuhan yang harus kita sembah. Yang mempunyai sipat dengan sifat - sifat yang sempurna jauh dari segala kekurangan. Tunggal Dzatnya, sifatnya serta pekerjaanya. Dan Nabi Muhammad S.A.W jadi utusan ALLAH.S.W.T. untuk semua mahluk.
2. Mendirikan Shalat.
Kenapa kita wajib mendirikan Shalat ? Karena Shalat itu adalah ibadah badan dhohir ( nyata ), yang paling unggul mengalahkan ibadah - ibadah dhohir badan yang lainnya seperti puasa, ibadah haji, zakat dan lain - lain. Bahkan fardlu dan sunatnya Shalat itu lebih unggul daripada fardlu dan sunat ibadah yang lainnya, sehingga tidak ada kata udzur dalam shalat selagi masih berakal sehat.
3. Membayar Zakat
Di dalam Islam kita di wajibkan membayar zakat, kepada orang - orang yan berhak menerima zakat ( mustahiq ). Dimana mustahiq zakat itu ada delapan.
  • Orang fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan sama sekali walaupun dia mempunyai pekerjaan tapi tidak dapatmenutupi kebutuhannya sehari - hari. Bahkan tidak mencapai setengah daripada kebutuhannya itu.
  • Miskin yaitu orang yang mempunyai harta dan pekerjaan , tetapi tidak menutupi kebutuhannya sehari - hari. Hanya mencapai setengah lebih, dari pada kebutuhannya itu.
  • Amil yaitu orang yang bertugas mengurus , menuliskan dan membagikan zakat pada mustahiqnya.
  • Muallaf yaitu orang yang baru mengenal Islam ( orang yang masuk Islam ). Atau orang Islam yang lemah keyakinannya tentang Islam.
  • Riqob yaitu hamba sahaya atau budak belian.
  • Ghorim yaitu orang yang terbelit hutang baik yang bersifat pribadi atau umum dan tidak mampu untuk membayarnya.
  • Sabilillah yaitu orang yang berjuang ( berjihad ), di jalan ALLAH.S.W.T.
  • Dan yang terakhir adalah Ibnu sabil yaitu orang yang bepergian jauh, kebetulan di dalam perjalanannya melewati tempat pembagian zakat dan membawa perbekalan namun tak cukup sampai tempat tujuan.

4. Puasa Bulan Ramadhan
Puasa bula Ramadhan di wajibkan pada bulan sya'ban tahun kedua sesudah Nabi Mhammad. S.A.W. hijrah. Puasa ada tiga tingkatan di antaranya :
  • Puasa umum yaitu puasa yang sekedar menahan lapar dan haus serta nafsu birahi.
  • Puasa Khusus yaitu puasa yang menjaga pendengaran, penglihatan, ucapan, dan semua anggota tubuh dari perbuatan maksiat.
  • Puasa yang lebih khusus yaitu puasa yang memolahkan hatinya kepada urusan akhirat, dan mengharapkan ridho ALLAH.S.W.T semata.
5. Ibadah Haji bagi Yang Mampu
Ibadah haji bagi yang mampu di perjalannya, sehingga semua nabi pernah melaksanakan Ibadah Hajji kecuali Nabi Soleh dan Nabi Hud. bahkan nabi Adam pergi hajji dari India jalan kaki selama empat puluh tahun lama perjalannya. Dan nabi Isya ibadah hajji sebelum di angkat ke langit.
Keunggulan Ibadah HaJJi :
Hadist menerangkan  "Barang siapa yang melaksanakan ibada Hajji, dan setelah pulang dari ibadah Hajji kelakuannya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maka akan di ampuni dosa - dosanya, dan jika berimpak satu dirham maka nilainya sama dengan satu juta Dirham."
Setiap tahun Baitul Harrom di kunjungi oleh jemaah hajji tidak kurang dari tujuh puluh ribu orang, meskipun kurang maka ALLAH.S.W.T akan menyempurnakannya dengan Malaikat. Tempat ibadah Hajjinya Malaikat di sebut Baitul Ma'mur yang ada di langit ke empat. Dan tempat ibadah Hajjinya para Manusia di sebut baitul Harom yang ada di kota Makkah Al Mukarromah. 
(dari berbagai sumber)


Rukun Islam


rukun+islam
Sejatinya manusia dilahirkan sebagai seorang muslim di dunia ini. Dalam ajaran islam, bayi yang baru lahir telah di islamkan oleh Allah semenjak ia akan dilahirkan di Dunia. Walaupun demikian, banyak agama yang punya ajaran tersendiri, begitu juga dengan Islam.

Dalam agama islam, terdapat lima pilar yang menciri khaskan seorang muslim. Pilar ini disebut sebagai Rukun islam. Rukun Islam inilah yang menjadi pedoman umum seroang muslim dalam beribadah kepada Allah.

Adapun Rukun Islam itu sendri, antara lain:

1.Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt)
2.Mendirikan shalat.
3.Menunaikan zakat.
4.Puasa pada bulan Ramadhan dan
5.Haji ke Baitullah Al-Haram.

Makna syahadat

Syahadat, diartikan sebagai gerbang untuk memenuhi fitrah manusia, yaitu untuk beribada kepada Allah swt. syahadat juga meerupakan inti sari dari agama islam. Syahadat bermakna "Menolak" dan "menetapkan".

Pertama, kita menolak bahwa kita menolak segala sesembahan selain dari pada Allah dan kedua, kita meneatapkan bahwa hanya Allah lah Tuhan Yang patut kita sembah

Sedangkan untuk rukun kedua dan ketika, lebih ditekankan pada manusia untuk menjalankan ibadahnya kepada Allah swt. Rukun islam tidak lain bermakna untuk menjadi pedoman bagi manusia, agar selalu mengingat Allah dan senantiasa beribadah kepadanya. - See more at: http://www.islamnyamuslim.com/2013/01/makna-rukun-iman-dan-rukun-islam_8.html#sthash.QCEJb6Bn.dpuf

Rukun Iman

Dalam agama islam dikenal dua pilar penting yang menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Iman. Menurut bahasa, artinya membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.

Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:

1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada had akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qodar Allah yang baik atau yang buruk.

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu:

Mengakuinya dengan lisan
Membenarkannya dengan hati dan kemudian
Mengamalkannya dengan anggota tubuh.

1. Makna iman kepada Allah

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)

2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah

Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt.

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama, mengimani wujud mereka.

Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).

Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).

Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.

3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah

pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.

Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).

Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.

4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul

5. Makna beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari  barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.

Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.

6. Makna beriman kepada qada dan qadar

Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.

Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.
- See more at: http://www.islamnyamuslim.com/2013/01/makna-rukun-iman-dan-rukun-islam_8.html#sthash.QCEJb6Bn.dpuf

No comments:

Post a Comment

 

Iklan


Sample Text

Iklan