Susu sudah
lama dikenal manusia sebagai minuman bergizi yang memang sudah sangat
akrab di telinga manusia, bahkan sejak lahir pun yang pertama kali
dikonsumsi oleh manusia yaitu air susu ibu (ASI). Produksi ASI ini
terbatas sehingga manusia hanya bisa mengonsumsi ASI maksimal sampai
berumur 2 tahun. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya, manusia
menggunakan susu yang berasal dari hewan seperti sapi dan kambing.
Dengan teknologi pengolahan pangan manusia yang semakin tinggi maka
dibuat susu formula yang dibuat secara instan untuk mempermudah
penyajian dan dapat meningkatkan kualitas gizinya dengan melakukan
fortifikasi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Susu ASI Kolostrum (ASI seminggu pertama)
ASI
merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan
komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung
terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata
mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan
bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama.
Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI
cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
Kolostrum
merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mama yang
mengandung jaringan debris dan sisa – sisa material yang terdapat dalam
alveoli dan duktus dari kelenjar mamaria sebelum dan segera sesudah
melahirkan anak. Kolostrum disekresi oleh kelenjar mamaria dari hari
pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi. Komposisi
kolostrum dari hari ke hari berubah dan merupakan cairan kental yang
ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI
matur. Kolostrum juga merupakan suatu laxatif yang ideal untuk
membersihkan mekoneum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan
saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
Kandungan
protein kolostrum lebih tinggi dibandingkan ASI matur, tetapi berbeda
dengan ASI matur dimana protein yang utama adalah kasein, pada kolostrum
protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya
perlindungan tubuh terhadap infeksi. Kolostrum juga lebih banyak
mengandung antibodi dibandingkan ASI matur yang dapat memberikan
perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Kadar karbohidrat dan
lemaknya jika dibandingkan lebih rendah dibandingkan dengan ASI matur.
Total energi lebih rendah dibandingkan ASI matur yaitu 58 kalori/100 ml
kolostrum. Dan mengandung vitamin larut lemak lebih tinggi, namun
vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada
ASI matur .
Berikut ini merupakan ciri – ciri kolostrum :
-
Berwarna kekuning – kuningan, lebih kuning dari pada ASI matur.
-
Bila dipanaskan menggumpal, ASI matur tidak.
-
PH lebih alkalis dibandingkan ASI matur.
-
Lemaknya lebih banyak mengandung kolestrol dan lesitin di bandingkan ASI matur.
-
Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi kurang sempurna, yang akan menambah kadar antibodi pada bayi.
-
Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.
Zat – zat Gizi
|
Kolostrum
|
|
Energi (K Cal)
Protein (g)
- Kasein /whey
- Kasein (mg)
- Laktamil bumil (mg)
- Laktoferin (mg)
- Ig A (mg)
Laktosa (g)
Lemak (g)
Vitamin
- Vit A (mg)
- Vit B1 (mg)
- Vit B2 (mg)
- Asam Nikotinik (mg)
- Vit B6 (mg)
- Asam pantotenik
- Biotin
- Asam folat
- Vit B12
- Vit C
- Vit D (mg)
- Vit Z
- Vit K
Mineral
- Kalsium (mg)
- Klorin (mg)
- Tembaga (mg)
- Zat besi (ferrum) (mg)
- Magnesium (mg)
- Fosfor (mg)
- Potassium (mg)
- Sodium (mg)
- Sulfur (mg)
|
59
2,3
-
140
218
330
364
5,4
2,9
151
1,9
30
75
-
183
0,06
0,05
0,05
5,9
-
1,5
-
39
85
40
70
4
14
74
48
22
|
Susu ASI Mature
ASI matur
adalah ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, yang memiliki
komposisi relatif konstan, tetapi sebagian peneliti berpendapat bahwa
baru pada minggu ke-3 sampai ke-5 ASI komposisinya baru konstan. ASI
matur merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang
mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang
diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
Berikut karakteristik ASI matur :
-
Merupakan cairan putih kekuning – kuningan, karena mengandung kasienat, riboflaum dan karotin.
-
Tidak menggumpal bila dipanaskan.
-
Volume: 300 – 850 ml/24 jam.
-
Terdapat faktor – faktor anti mikrobakteria, yaitu:
-
Antibodi terhadap bakteri dan virus.
-
Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)
-
Enzim (lysozime, lactoperoxidese)
-
Protein (lactoferrin, B12 binding Protein)
-
Faktor resisten terhadap staphylococcus.
-
Komplemen ( C3 dan C4)
Zat – zat Gizi
|
ASI
|
|
Energi (K Cal)
Protein (g)
- Kasein /whey
- Kasein (mg)
- Laktamil bumil (mg)
- Laktoferin (mg)
- Ig A (mg)
Laktosa (g)
Lemak (g)
Vitamin
- Vit A (mg)
- Vit B1 (mg)
- Vit B2 (mg)
- Asam Nikotinik (mg)
- Vit B6 (mg)
- Asam pantotenik
- Biotin
- Asam folat
- Vit B12
- Vit C
- Vit D (mg)
- Vit Z
- Vit K
Mineral
- Kalsium (mg)
- Klorin (mg)
- Tembaga (mg)
- Zat besi (ferrum) (mg)
- Magnesium (mg)
- Fosfor (mg)
- Potassium (mg)
- Sodium (mg)
- Sulfur (mg)
|
70
0,9
1 : 1,5
187
161
167
142
7,3
4,2
75
14
40
160
12-15
246
0,6
0,1
0,1
5
0,04
0,25
1,5
35
40
40
100
4
15
57
15
14
|
Susu Sapi
Dari sekian
banyak jenis susu yang paling banyak dikonsumsi adalah susu sapi.
Komposisi gizi susu sapi terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, air,
vitamin, dan mineral. Segelas susu sapi (lebih kurang 250 g) dapat
mencukupi kebutuhan protein manusia sebanyak sekitar 16%. Mengonsumsi
susu 2 gelas dalam 1 hari hanya dapat mencukupi kebutuhan protein
sebesar 32%. Oleh karena itu, susu bukan merupakan sumber utama protein.
Selain minum susu, manusia juga sangat perlu untuk mengonsumsi sumber
protein yang lain seperti telur, daging, dan kacang-kacangan.
Karbohidrat
dalam 1 gelas susu sebanyak 12 g dapat menghasilkan energi sebesar 165
Kkal. Energi yang dibutuhkan oleh setiap orang cukup bervariasi
tergantung aktivitasnya. Namun, berdasarkan angka kecukupan gizi orang
Indonesia jumlah tersebut dapat mencukupi kebutuhan energi untuk
beraktivitas sebanyak sekitar 8,25%. Untuk mencukupi kebutuhan energi
per hari maka setiap orang harus mengonsumsi sumber karbohidrat seperti
nasi, roti, mie, singkong, dan lain-lain.
Manusia pada
umumya membutuhkan lemak dalam satu hari sebanyak 55 g, sedangkan
kandungan lemak dalam segelas susu hanya sebesar 9,75 g (kurang lebih
17%). Oleh karena itu, mitos yang mengatakan susu sebagai penyebab
kegemukan atau obesitas itu tidaklah benar.
Vitamin
dalam susu cukup lengkap, terdiri atas vitamin larut lemak yaitu vitamin
A (dinyatakan dalam retinol), D, dan E serta vitamin yang larut air
yaitu vitamin B dan C. Kandungan vitamin dalam susu dapat dilihat pada
tabel berikut:
Dalam susu
sapi juga terkandung berbagai mineral yang berperan penting dalam
pertumbuhan manusia. Komponen mineral yang utama dari susu yaitu
kalsium. Dalam segelas susu mengandung 287,5 mg kalsium. Kebutuhan
manusia akan kalsium yaitu sekitar 700 mg. Jadi dengan mengonsumsi 2
gelas susu per hari mampu mencukupi kebutuhan kalsium manusia per hari
sekitar 80%. Komposisi mineral susu dapat dilihat pada tabel berikut:
Susu Kambing
Susu kambing
mempunyai kandungan gizi lengkap dan baik untuk kesehatan. Makanya,
susu yang sedikit manis itu menjadi pilihan bagi yang tidak bisa
mengkonsumsi susu sapi (lactose intolerance). Ia rendah laktosa sehingga
tidak menimbulkan diare.
Komposisi kimia | Susu kambing |
Protein (gr) | 3,6 |
Lemak (gr) | 4,2 |
Karbohidrat (gr) | 4,5 |
Kalori (gr) | 69 |
Fosfos (gr) | 111 |
Kalsium (gr) | 134 |
Magnesium (gr) | 14 |
Besi (gr) | 0,05 |
Natrium (gr) | 50 |
Kalium (gr) | 204 |
Vitamin A ()IU | 185 |
Thiamin (mg) | 0,05 |
Riboflavin (mg) | 0,14 |
Niacin (mg) | 0,28 |
Vitamin B6 ()mg | 0,05 |
Keunggulan
lainnya, susu kambing tidak mengandung beta-lactoglobulin. Senyawa
alergen itu sering disebut sebagai pemicu reaksi alergi seperti asma,
bendungan saluran pernapasan, infeksi radang telinga, eksim, kemerahan
pada kulit, dan gangguan pencernaan makanan. Meski tidak membawa dampak
alergi atau berisiko rendah menimbulkan alergi, jangan mengartikan susu
kambing dapat dijadikan obat untuk menghilangkan reaksi alergi.
Sekalipun
ada beberapa kasus alergi hilang karena mengkonsumsi susu kambing.Rantai
asam lemak susu kambing lebih pendek dibanding susu sapi sehingga lebih
mudah dicerna dan diserap sistem pencernaan manusia. Kandungan asam
kaprik dan kapriliknya mampu menghambat infeksi terutama yang disebabkan
oleh cendawan candida. Susu kambing juga tidak mengandung agglutinin
yaitu senyawa yang membuat molekul lemak menggumpal seperti pada susu
sapi. Itu sebabnya susu kambing mudah diserap usus halus.
Karena
kandungan proteinnya tinggi, susu kambing sangat baik untuk pertumbuhan
dan pembentukan jaringan tubuh. Ia merupakan sumber protein yang murah
tetapi bermutu tinggi. Secangkir susu kambing yang setara 244 g
mengandung protein 8,7 g. Bandingkan dengan susu sapi yang hanya
mengandung protein 8,1 g.Protein yang terdapat pada susu kambing
mencakup 22 asam amino termasuk 8 asam amino esensial seperti isoleusin,
leusin, dan fenilalanin. Asam amino esensial di dalam tubuh merupakan
senyawa penting pembentuk sejumlah senyawa hormon dan jaringan tubuh.
Susu kambing juga sumber mineral kalsium, fosfor, kalium, riboflavin
(vitamin B2), dan protein.
Anak yang
mengkonsumsi susu kambing memiliki kepadatan tulang yang baik, kadar
hemoglobin meningkat, serta kecukupan vitamin A, B1, B2 dan B3 yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otak dan saraf. Asam
amino yang mengandung unsur belerang metionin, sistin, dan sistein
penting untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf. Sistein dan
asam amino lainnya juaga berperan dalam pembentukan sel darah penawar
racun (detoksifikasi) bahan-bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam
tubuh.
Susu kambing
menyumbangkan 32,6% kalsium dan 27,0% fosfor dari kebutuhan dasar
harian. Sementara susu sapi hanya memberikan 29,7% kalsium dan 23,2%
fosfor dari kebutuhan dasar harian. Sebagai sumber kalsium, susu kambing
bagus untuk pemeliharaan kekuatan dan kepadatan tulang. Dalam proses
mineralisasi tulang, kalsium dan fosfor membentuk kalsiumfosfat-komponen
utama mineral kompleks yang membentuk struktur dan kekuatan kepada
tulang .Kalsium melindungi sel usus besar dari risiko kanker akibat zat
kimia yang melewatinya, mencegah pengeroposan tulang setelah masa
menopause atau radang sendi, mencegah migrain, menurunkan risiko
timbulnya gejala sindroma premenstrual haid. Penelitian membuktikan
bahwa dampak pemberian kalsium dari susu kambing jauh lebih baik
ketimbang pemberian sediaan kalsium buatan (kimiawi). Dalam penelitian
lain yang dipublikasi The American Journal of Clinical Nutrition, susu
kambing terbukti mempercepat pembakaran lemak. Dalam penelitian itu,
asupan kalsium alami tinggi bersumber dari susu kambing menghasilkan
pembakaran lemak 20 kali lebih cepat dibanding yang tidak diberi asupan.
Susu kambing juga mengandung riboflavin. Vitamin B2 itu berperan
sebagai pembangkit energi berdasar pada reaksi oksidasi yang diperankan
oleh flavoprotein-senyawa ikatan protein yang banyak ditemukan di dalam
otot jantung dan otot lainnya.
Susu Formula
Susu formula
bayi adalah susu yang dihasilkan oleh industri untuk keperluan asupan
gizi yang diperlukan bayi. Susu formula kebanyakan tersedia dalam bentuk
bubuk. Susu formula bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula
tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Mereka berfungsi
sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam
makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber
gizi bagi bayi. Karenanya, komposisi susu formula yang diperdagangkan
dikontrol dengan hati-hati dan FDA (Food and Drugs Association/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) mensyaratkan produk ini harus memenuhi standar ketat tertentu.
Lokakarya
Child Health Foundation merekomendasikan agar bayi yang memperoleh ASI
harus memperoleh susu formula yang mengandung 0,35 persen AA dan 0,2
persen DHA. Berbagai cara telah ditempuh untuk mendapatkan AA-DHA dalam
susu formula, yaitu dengan menambahkan sumber microbiologic (ganggang
laut), minyak ikan (salmon), telur, dan minyak nabati.
Perbandingan Baik dan Buruk Konsumsi Masing-Masing Susu
Susu
kambing banyak dikonsumsi untuk menggantikan susu sapi oleh orang yang
alergi terhadap susu sapi. Alergi biasanya disebabkan karena orang
tersebut tidak atau sedikit menghasilkan enzim laktase yang berguna
untuk mencerna laktosa yang terkandung dalam susu sapi. Susu kambing
memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan susu sapi yaitu lebih mudah
dicerna. Hal ini disebabkan karena asam-asam lemaknya memiliki rantai
lebih pendek dan ukuran butiran lemaknya lebih kecil.
Mengenai
kandungan gizi susu formula, tentunya yang terbaik adalah mendekati ASI.
Susu formula disebut juga sebagai susu pengganti ASI, tapi bukan
berarti susu formula dapat disamakan dengan ASI. ASI tetap merupakan
makanan yang paling baik untuk bayi karena semua zat gizi yang
dibutuhkan terkandung di dalamnya, sekalipun susu formula tersebut
mengandung tambahan zat gizi tertentu, misalnya DHA, tetap tak bisa
menyamai ASI. Asam lemak esensial seperti DHA maupun asam linoleat atau
Omega-6 hanya sebagai tambahan saja karena sebenarnya tanpa ditambah DHA
dan Omega-6 pun zat gizi sudah terpenuhi. Kandungan tambahan seperti
DHA sebenarnya hanyalah komponen terkecil dari asam lemak. Tubuh anak
pada dasarnya bisa membuat sendiri sejauh ia mengonsumsi asam lemak tak
jenuh atau asam linolenat dan asam linoleat sebagai prekursornya. Dengan
kata lain, semua zat gizi yang terdapat pada semua jenis susu formula
sudah memenuhi standar kecukupan gizi yang diperlukan bayi. Takaran
masing-masing zat gizi pun sudah mendekati kandungan zat gizi ASIJ. Jadi
tak ada yang harus lebih diutamakan karena kalau mengutamakan salah
satu, misalnya, protein atau lemak saja, akan menganggu keseimbangan zat
gizi lainnya. Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak
zat aluminium, mangan, cadmium (sejenis logam berat), lead (sejenis
timah hitam) dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh lebih
banyak protein dibandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang
terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI.
Susu formula tidak mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh,
sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. ASI mengandung
zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
Susu sapi
mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein daripada ASI. Sebagian
besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya berupa protein
whey yang larut. ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih
banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah
20 : 80, sehingga tidak mudah diserap. Kandungan kasein yang tinggi
akan membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi
diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total
protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan
membetuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserapoleh
usus bayi.
Sekitar
setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak, yang
lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu
sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase).
Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya,
dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya
mengandung sekitar 1 – 2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer
ini akan membantu memuaskan rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air
susu berikutnya disebut “Hand milk”, mengandung sedikitnya tiga sampai
empat kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan sebagian besar energi
yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan agar bayi,
banyak memperoleh air susu ini (8)
ASI
mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih mudah
diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan pertama
kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium, fosfor
dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang
mencukupi kebutuhan bayi.
Kandungan
kolostrum berbeda dengan air susu yang matur, karena kandungannya yang
berbeda dengan air susu yang matur dan jumlah kolostrum hanya sekitar 1%
dalam air susu matur. Kolostrum lebih banyak mengandung imunoglobin A
(Ig A), laktoterin dan sel-sel darah putih, yang semuanya sangat penting
untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap serangan penyakit (infeksi),
lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak, mengandung
vitamin dan lebih banyak mengandung mineral-mineral natrium (Na) dan
seng (Zn). Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah
kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada
bayi. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung
karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi
bayi pada hari-hari pertama kelahiran dan membantu mengeluarkan mekonium
yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
Anjuran Kecukupan Gizi Harian Untuk Bayi
Zat Gizi | Usia 0-6 Bulan | Usia 6-12 Bulan |
Energi (kalori/Kkl) | 560 | 800 |
Protein (gram/g) | 12 | 15 |
Lemak linolenat (g) | 0.5 | 0,5 |
linolenat(g) | 3.0 | 3.0 |
Vitamin | ||
A(RE) | 350 | 350 |
B6 (mg) | 0.3 | 0.6 |
B12(mg) | 0.1 | 0,1 |
C(mg) | 30 | 35 |
D(mkg) | 7.5 | 10 |
E(mg) | 3.0 | 4.0 |
K (mg( | 5.0 | 10 |
Tiamin(mg) | 0.3 | 0.4 |
Riboflarin(mg) | 0.3 | 0.5 |
Niasin(mg) | 2.5 | 3.8 |
Asam Folat(mkg) | 22 | 32 |
Mineral | ||
Fe(mg) | 3 | 5 |
Iodium(mkg) | 50 | 70 |
Zn(mg) | 3 | 5 |
Kalsium(mg) | 300 | 500 |
Fosfor(mg) | 200 | 250 |
Selenium(mkg) | 10 | 15 |
Kesimpulan
Pada tahun
pertama, khususnya enam bulan pertama adalah masa yang paling kritis
dalam kehidupan bayi. Bukan hanya pertumbuhan fisik yang berlangsung
dengan cepat, tetapi juga pembentukan psikomotor dan akulturasi terjadi
dengan cepat. Air susu ibu (kolostrum dan ASI matur) harus merupakan
makanan utama pada masa ini. Biasanya makanan tambahan terhadap ASI
diperlukan pada trimester kedua, untuk mempertahankan pertumbuhan anak
pada kecepatan yang sarna (antara empat sampai enam bulan}. Makanan
tambahan pertama seperrti susu formula yang diberikan adalah terutama
untuk memberikan tambahan energi, serta untuk memulai proses pendidikan
dan akulturasi Pada suatu saat makanan secara keseluruhan menggantikan
peran ASI, hal ini bukan berarti selanjutnya anak tidak perlu diberi
susu lagi. Susu (sapi atau kambing) sebaiknya terus diberikan, karena
susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi baik bagi anak,
orang dewasa maupun orang tua berusia lanjut .
Sumber: http://lordbroken.wordpress.com
No comments:
Post a Comment