Cokelat? Siapa yang tidak suka dengan makanan yang satu ini. Makanan
ringan yang biasanya kita temui dalam bentuk batangan ini tersedia dalam
berbagai variasi, dari mulai yang sangat pekat, sangat manis, hingga
yang dicampur dengan rasa tertentu. Dari semua varian cokelat yang ada,
mungkin salah satu varian yang membingungkan adalah cokelat putih. Ya,
cokelat ini sama sekali tidak berwarna cokelat dan berasa seperti
cokelat, bahkan cenderung berasa seperti susu. Lantas mengapa cokelat
putih tetap disebut cokelat ya?
Mungkin kamu sudah tahu bahwa cokelat terbuat dari biji tanaman cacao. Pada proses pembuatannya, biji cacao
ini mengalami berbagai proses dari mulai pemangganggan hingga
penggilingan atau penumbukan. Dalam proses tersebut, sebagian biji cacao ini meleleh menjadi lemak nabati. Lemak ini disebut juga mentega cocoa
(ingat ya, namanya mentega cocoa, bukan mentega cacao).
Sebagian biji yang tidak meleleh akan hancur menjadi bubuk. Kedua bahan
ini kemudian bercampur. Jadilah cairan cokelat yang menjadi dasar
pembuatan semua cokelat.
Lalu bagaimana dengan cokelat putih? Ternyata, cokelat putih hanya mengambil mentega cocoa-nya saja. Mentega cocoa
yang sudah leleh tersebut kemudian dicampurkan dengan susu dan gula.
Inilah cairan yang menjadi dasar pembuatan cokelat putih. Karena tidak
mengandung bubuk dari biji cacao, cairan tersebut tidak berwarna
cokelat. Rasanya pun tidak pahit, tidak seperti cokelat biasa yang
memiliki rasa pahit. Meski demikian, adanya campuran mentega cocoa
dalam cokelat putih membuatnya tetap memiliki sensasi rasa dan aroma
yang serupa dengan cokelat pada umumnya. Karena itulah, cokelat putih
tetap dimasukkan dalam kelompok cokelat, meskipun tidak memiliki rasa
dan warna cokelat sama sekali.
No comments:
Post a Comment