Jika kita perhatikan, beberapa baju kita seperti jas atau blazer, di
bagian lengannya terdapat kancing, ada yang berderet, ada juga yang
hanya satu buah. Kalau dipikir-pikir kancing itu tidak ada fungsinya
karena tidak untuk mengaitkan apapun dan tidak ada lubang untuk
memasukkannya. Jadi, apakah fungsinya hanya untuk hiasan saja? Ya, untuk
jaman sekarang memang hanya untuk aksesoris saja, tapi sejarahnya dulu
nggak begitu, lho!
Pada abad 18, Prusia diperintah oleh Raja Frederich Agung. Beliau
terkenal sangat disiplin dan sangat menyukai kebersihan. Pada suatu
hari, Raja Frederich melakukan inspeksi pada pasukannya untuk mengecek
kedisiplinan dan kebersihan mereka. Dari inspeksi tersebut, Raja
Frederich mendapati bagian lengan seragam para prajuritnya ini sangat
kotor dan dekil, melebihi bagian seragam yang lain. Usut punya usut,
ternyata hal ini disebabkan mereka memiliki kebiasaan menyeka wajah
mereka yang berkeringat dengan ujung lengan seragam mereka. Maka, demi
kerapian
dan kebersihan seragam prajurit, Raja membuat kebijakan baru,
yaitu setiap ujung lengan seragam prajurit harus diberi kancing. Pada
masa itu, kancing baju masih terbuat dari kulit kerang atau beling.
Dengan begitu, para prajurit yang masih menyeka keringat di wajah mereka
akan mengalami lecet-lecet karena wajahnya tergosok kancing. Begitulah,
sampai sekarang kancing-kancing masih diletakkan di ujung lengan karena
pengaruh dari jaman dulu.
Yang unik lagi adalah mengenai posisi kancing baju pria dan wanita
ternyata berbeda. Baju wanita kancingnya di sebelah kiri, sedangkan baju
pria di sebelah kanan. Mengapa begitu? Awalnya baju pria maupun wanita,
kancingnya sama-sama di sebelah kiri. Kemudian pada abad pertengahan,
para pria melakukan adu senjata dengan baju perang yang kancingnya di
sebelah kiri. Mereka harus bergerak cepat mengambil pedang yang terletak
di pinggang sebelah kiri sementara tangan kanan mereka harus membuka
kancing baju terlebih dahulu. Agar lebih cepat dan memudahkan mereka,
diubahlah letak kancing baju pria di sebelah kanan agar tangan kiri
dapat membukanya sementara tangan kanan mengambil pedang.
No comments:
Post a Comment