Pernahkah kamu mengalami atau melihat peristiwa mobil mogok di tengah
rel kereta api? Tentunya ini kondisi yang menegangkan dan berbahaya.
Tak jarang kasus kecelakaan kereta api menabrak mobil karena mobil yang
tak mau distarter lagi ketika mencapai tengah rel kereta api. Mengapa
hal itu bisa terjadi ya? Gesekan antara roda-roda kereta api dengan
relnya adalah penyebabnya. Menurut Dr Ir. Djoko Sungkono, kepala
Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (ITS),
ketika roda-roda kereta api bergesekan dengan kedua relnya, maka
terjadilah impedansi (hambatan listrik) sehingga mesin mobil enggan
menyala kembali.
Efek impedansi ini tidak masalah bagi mesin yang hidup, tapi bagi
mesin yang mati biasanya akan terkena efeknya.
Efek impedansi terutama
terjadi pada mobil berbahan bakar bensin, meski kadang pada kendaraan
berbahan bakar solar juga terpengaruh. Pada kendaraan berbahan bakar
bensin, starter digerakkan oleh dinamo yang akan menghasilkan medan
magnet untuk selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Proses inilah yang
dihalangi oleh impedansi ketika mobil berada di atas rel. Efek impedansi
dapat terjadi meskipun kereta api masih berada 1,5 km jauhnya dari
tempat mobil mogok di atas rel!
Nah, bagaimana mengatasi hal ini? Jika kamu mengalaminya, segera
keluar dari dalam mobil dan cari bantuan untuk mendorong mobil. Namun
jika tak ada kesempatan untuk menyelamatkan mobil, tentu saja
keselamatan jiwa adalah hal pertama yang harus kita pikirkan. Alternatif
lain yang dapat dilakukan adalah dengan membunyikan klakson. Menyalakan
klakson dapat memutus aliran listrik yang tercipta dari gesekan
roda-roda kereta api dengan relnya sehingga memberi kemungkinan untuk
menyalakan mesin mobil. Tapi, kalau ternyata dengan cara ini nggak bisa
juga, nggak ada pilihan selain keluar meninggalkan mobil sebelum kereta
datang. Bagaimanapun juga nyawa tetaplah yang lebih penting!
No comments:
Post a Comment