Pasti kalian tidak asing dengan istilah kembar siam. Kembar siam adalah
jenis kembar yang tubuh keduanya bersatu. Kejadian kembar siam ini cukup
langka, sekitar 1 dari 200.000 kelahiran. Tak sedikit yang akhirnya
meninggal karena tak mampu bertahan hidup. Istilah kembar siam berasal
dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker yang lahir pada
tahun 1811 di Siam, Thailand.
Mengapa bisa terjadi kembar siam? Hal ini terjadi apabila zigot atau
calon bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Secara garis
besar, kembar dibagi menjadi dua. Kembar monozigot yang berasal dari
satu sel telur dan kembar dizigot yang berasal dari dua sel telur.
Sepertiga dari kelahiran kembar adalah monozigot. Kembar dizigot berarti
dua sel telur matang pada waktu yang bersamaan, kemudian dibuahi oleh
sperma sehingga kedua sel telur itu mengalami pembuahan pada
waktu
bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu sel telur dibuahi
sperma, kemudian membelah menjadi dua. Masa pembelahan inilah yang akan
mempengaruhi kondisi bayi ketika lahir nanti.
Masa pembelahan sel telur pada setiap kehamilan berbeda-beda.
Pembelahan sel telur dikategorikan dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4
– 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan
terjadi diamniotik, yaitu rahim memiliki dua selaput ketuban dan
dikorionik, yaitu rahim memiliki dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan
kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta.
Pada kondisi ini, bisa saja salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa
terhambat. Kemudian, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan
plasenta masing-masing hanya satu, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya memiliki satu plasenta dan satu
selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup
besar. Karena waktu pembelahannya terlalu lama, sel telur menjadi
berdempet. Jadi, kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut,
tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa
membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa
diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan dan penyebab
membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan kembar siam, biasanya
dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.
Sumber: http://sains.me
No comments:
Post a Comment